ICH LIEBE DICH
“Ich liebe dich” kata Shasa dengan
memonyongkan mulutnya. Kata pertama yang ia ketahui dari bahasa jerman.
Shasa mulai tertarik dengan negara yang
terkenal dengan tembok berlin itu setelah sepupu laki-lakinya yang bekerja
disana. Ia berusaha untuk secepatnya bisa Bahasa Inggris baru kemudian ia akan
lanjut belajar bahasa Jerman.
“Guten Morgen
artinya selamat pagi. Ehmmm.. mirip bahasa inggris juga nih.” ia berusaha
menghafal kata-kata sapaan sehari-hari.
“Hey… kamu ngomong
apaan sih, Sha?” kata Aldo lirih.
“Ehmm, tenang aja,
masih bahasa manusia kok.”
“Untung aja kamu
nggak kembali ke masa lalumu.”Goda Aldo. Mereka menghafal kosakata jerman
bersama-sama. Dari dulu Aldo memang tertarik dengan belajar bahasa. Kecuali
bahasa hutan. Uuaakkkaa..uuuuaaaakkkk…hahhahaha.
“Aduh, bisa pusing
nih… dari tadi yang hafal cuma Guten Morgen, Guten Tag, Guten Abend, guten
Nacht sama Ich liebe dich.” Shasa mulai kesal.
“Ich liebe dich!”
kata Aldo.
Shasa tak
menggubrisnya. Aldo yang mulai salah tingkah itu langsung pergi untuk bermain
dengan teman-temannya.
Bahasa Jerman….
Shasa merasa ingin
pergi ke negara bertembok berlin itu. Baginya jerman adalah tujuannya jika
kelak ia mendapatkan beasiswa. Ia melamunkan seandainya saja ia bisa menikmati
indahnya musim salju di Jerman bersama sepupunya. Salju… ia memang penganggum
salju.
Shasa membuka akun
facebooknya. Ia mendapat kiriman foto dari saudaranya. Air matanya menetes,
senyuman terlukis menghiasi wajahnya. “Andaikan aku bisa bersamamu disana,
pasti salju sudah dapat kugenggam.” Gumamnya.
Telepon Shasa
bordering, sesegera ia membuka pesan yang masuk. Kak Refa???
Sha, Kakak udah kirim foto…lucukan? Itu
salju pesananmu…hehe. Btw, how R U today?
Shasa tersenyum.
Ia berjanji akan menyusulnya suatu saat nanti. “Kamu kangen temen kamu dihutan
ya, Sha? Kok jadi nangis gitu?” Goda Aldo.
“Apa-apaan sih
kamu?! Bikin darah naik aja! Dasar manusia setengah srigala!”
“ Liebst du
mich?”
“Apa artinya?”
“Mana ku tau, aku disuruh Bu Betty ngomong
gitu ke anak cewek. Mungkin artinya hmm.. Apa kamu kangen hutan? Hahaha.” Aldo
kembali menggoda.
“ALDOOOOO..!! Awas kamu ya, kalau ketemu udah
aku jadiin pepes.”
Shasa dan Aldo memang suka bercanda, walaupun
sering berantem dan olok-olokkan mereka tetap solid kok.
“Ech, Putri Hutan… cari tarzan tuh” Aldo
memang suka melabeling seseorang dengan nama yang berbau hutan. Kayaknya tuh
anak udah jadi pawing hujan dihutan tropis Indonesia. Yang dimaksud Tarzan
adalah Dhani, cowok terkeran di kelas mereka.
“Mau cari masalah lagi ya? Masih untung kamu
nggak aku jadiin pepes. Diem! Jangan ganggu konsentrasiku.” Pinta Shasa.
“Putri Hutan…”
“Hmmm…”
“Ih… ngaku kalau namanya Putri Hutan. Hahaha”
“ALDOOOOOO!!!!!” sepertinya bentar lagi
bener-bener jadi pepes nih. hahaha.
Hari ini, kelas bahasa Inggris kosong. Mereka
mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu cerpen. Temanya terserah, yang
penting berhubungan dengan remaja dan pastinya menggunakan bahasa Inggris.
Shasa yang sudah terbiasa berkelompok dengan
manusia setengah srigala itu (Aldo) mencoba bersabar dan terus bersabar. Sudah biasa kalau kayak gini, mereka sering
rebut sendiri. Sampai-sampai Rico sang ketua kelas meminta mereka untuk
berdebat diperpus. Tak berlangsung lama, giliran penjaga perpus yang menyuruh
mereka debat di lapangan basket. SUPER
RIBET….
A : Heh Putri Hutan, Akhirnya harus happy
ending!
S : Heh Manusia setengah srigala, tuh ending
nggak ada something specialnya.
A: Ya kan kasih kalau akhirnya marahan
S: Emang Kamu yang ngalamin? Nggak kan? Dasar
MSS!
A : Dasar PHDSTK!
S :
Apan tuh?
A : Dasar Putri Hutan yang Dijodohin Sama
Tarzan Kamseupay!
S: Lucu?
A : Nggak!!!
Dua hari lagi adalah hari ulang tahun Aldo.
Sebagai korban yang sering dijahili sama Aldo dan sekaligus korban tersabar,
terbaik hati dan tertidak sombong, Shasa berusaha mencarikan kado bagi Manusia
setengah srigala itu.
Hari yang ditunggu tiba, ulang tahun Aldo
memang di rayakan dirumahnya. Maklum anak tunggal, so minta apa aja pasti
dituruti. Shasa yang sedari tadi sudah bersiap kepesta Aldo itu, menyempatkan
diri untuk membuka internet.
“Tuh, anak ngomong apa ya? Coba aku cari
deh.” Shasa masih penasaran dengan arti dari Liebst du
mich.
“ Nah ini dia…. Ich liebe dich, artinya aku
cinta kamu. Liebst du mich? Artinya (Apakah) kamu
mencintaiku?. WHAT?????... kuharap tuh anak nggak ngomong beneran! Bisa bubar
dong….” Dengan perasaan tak menentu, Shasa pergi ke pesta Aldo.
“Heh, Putri Hutan, dari mana aja sih kamu?
Ditungguin dari tadi ech baru keliatan batang idungnya sekarang. Kamu pamit
sama temen-temen kamu dihutan dulu ya??”
“Diam kamu MSS. Nih kado buat kamu.” Sembari
memberikan kadonya.
“Aku jadi terharu, kamu sempet juga ya beliin
aku kado. Hehehe “
“Hmm… Iya. Ech… aku mau nanya, waktu kamu
ngomong “Liebst du
mich?” kamu nggak beneran kan?”
“ kapan aku ngomong gitu?”
“ Aduh, pake acara lupa lagi. Bisa-bisa dia
salah sangka nih” Gumam Shasa.” Nggak jadilah” ia segera pergi dari hadapan
Aldo.
“ heh.. Putri Hutan, gue beneran ngomongnya.”
Teriak Aldo sambil senyum-senyum.
“WHAT?? Nggak mungkin nd nggak boleh!!”
“kenapa?”
“Kamu tahu cerpen kita kan? “
“iya… “
“ Itu ceritaku, kamu dan teman dekatku.”
“APA????”
“Kamu telat lagi. Kita Hanya teman.”
Duerrrr…… hati Aldo hancur berkeping-keping.
Cerpen tugas mereka berisi, cerita seorang
cewek yang jatuh hati pada sahabatnya. Tapi ia merasa sahabatnya itu selalu
bersikap dingin padanya. Akhirnya cewek itu berpaling dari sahabatnya itu,
tanpa memberitahu sahabatnya itu tentang perasaanya. Alhasil ia memiliki teman
dekat yang sekaligus adalah sepupunya itu. Dan ternyata diam-diam sahabatnya
itu juga menyukai cewek itu.
Semua tentang Jerman yang masih mempersatukan
Shasa dan Aldo. Walaupun mereka masih menyimpan rasa suka mereka, tapi mereka
tak mau menyakiti hati orang lain.
“Kata pertama yang aku dengar dari bahasa
jerman mu adalah ICH LIEBE DICH” Gumam Aldo.
No comments:
Post a Comment