Friday, July 13, 2012

Cerpen "Ich Liebe dich"


ICH LIEBE DICH
“Ich liebe dich” kata Shasa dengan memonyongkan mulutnya. Kata pertama yang ia ketahui dari bahasa jerman.
Shasa mulai tertarik dengan negara yang terkenal dengan tembok berlin itu setelah sepupu laki-lakinya yang bekerja disana. Ia berusaha untuk secepatnya bisa Bahasa Inggris baru kemudian ia akan lanjut belajar bahasa Jerman.
Guten Morgen artinya selamat pagi. Ehmmm.. mirip bahasa inggris juga nih.” ia berusaha menghafal kata-kata sapaan sehari-hari.
“Hey… kamu ngomong apaan sih, Sha?” kata Aldo lirih.
“Ehmm, tenang aja, masih bahasa manusia kok.”
“Untung aja kamu nggak kembali ke masa lalumu.”Goda Aldo. Mereka menghafal kosakata jerman bersama-sama. Dari dulu Aldo memang tertarik dengan belajar bahasa. Kecuali bahasa hutan. Uuaakkkaa..uuuuaaaakkkk…hahhahaha.
“Aduh, bisa pusing nih… dari tadi yang hafal cuma Guten Morgen, Guten Tag, Guten Abend, guten Nacht sama Ich liebe dich.” Shasa mulai kesal.
“Ich liebe dich!” kata Aldo.
Shasa tak menggubrisnya. Aldo yang mulai salah tingkah itu langsung pergi untuk bermain dengan teman-temannya.
Bahasa Jerman….
Shasa merasa ingin pergi ke negara bertembok berlin itu. Baginya jerman adalah tujuannya jika kelak ia mendapatkan beasiswa. Ia melamunkan seandainya saja ia bisa menikmati indahnya musim salju di Jerman bersama sepupunya. Salju… ia memang penganggum salju.
Shasa membuka akun facebooknya. Ia mendapat kiriman foto dari saudaranya. Air matanya menetes, senyuman terlukis menghiasi wajahnya. “Andaikan aku bisa bersamamu disana, pasti salju sudah dapat kugenggam.” Gumamnya.
Telepon Shasa bordering, sesegera ia membuka pesan yang masuk. Kak Refa???
        Sha, Kakak udah kirim foto…lucukan? Itu salju pesananmu…hehe. Btw, how R U today?
Shasa tersenyum. Ia berjanji akan menyusulnya suatu saat nanti. “Kamu kangen temen kamu dihutan ya, Sha? Kok jadi nangis gitu?” Goda Aldo.
“Apa-apaan sih kamu?! Bikin darah naik aja! Dasar manusia setengah srigala!”
“ Liebst du mich?”
“Apa artinya?”
“Mana ku tau, aku disuruh Bu Betty ngomong gitu ke anak cewek. Mungkin artinya hmm.. Apa kamu kangen hutan? Hahaha.” Aldo kembali menggoda.
“ALDOOOOO..!! Awas kamu ya, kalau ketemu udah aku jadiin pepes.”
Shasa dan Aldo memang suka bercanda, walaupun sering berantem dan olok-olokkan mereka tetap solid kok.
“Ech, Putri Hutan… cari tarzan tuh” Aldo memang suka melabeling seseorang dengan nama yang berbau hutan. Kayaknya tuh anak udah jadi pawing hujan dihutan tropis Indonesia. Yang dimaksud Tarzan adalah Dhani, cowok terkeran di kelas mereka.
“Mau cari masalah lagi ya? Masih untung kamu nggak aku jadiin pepes. Diem! Jangan ganggu konsentrasiku.” Pinta Shasa.
“Putri Hutan…”
“Hmmm…”
“Ih… ngaku kalau namanya Putri Hutan. Hahaha”
“ALDOOOOOO!!!!!” sepertinya bentar lagi bener-bener jadi pepes nih. hahaha.
Hari ini, kelas bahasa Inggris kosong. Mereka mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu cerpen. Temanya terserah, yang penting berhubungan dengan remaja dan pastinya menggunakan bahasa Inggris.
Shasa yang sudah terbiasa berkelompok dengan manusia setengah srigala itu (Aldo) mencoba bersabar dan terus bersabar.  Sudah biasa kalau kayak gini, mereka sering rebut sendiri. Sampai-sampai Rico sang ketua kelas meminta mereka untuk berdebat diperpus. Tak berlangsung lama, giliran penjaga perpus yang menyuruh mereka debat di lapangan basket.  SUPER RIBET….
A : Heh Putri Hutan, Akhirnya harus happy ending!
S : Heh Manusia setengah srigala, tuh ending nggak ada something specialnya.
A: Ya kan kasih kalau akhirnya marahan
S: Emang Kamu yang ngalamin? Nggak kan? Dasar MSS!
A : Dasar PHDSTK!
S :  Apan tuh?
A : Dasar Putri Hutan yang Dijodohin Sama Tarzan Kamseupay!
S: Lucu?
A : Nggak!!!
Dua hari lagi adalah hari ulang tahun Aldo. Sebagai korban yang sering dijahili sama Aldo dan sekaligus korban tersabar, terbaik hati dan tertidak sombong, Shasa berusaha mencarikan kado bagi Manusia setengah srigala itu.
Hari yang ditunggu tiba, ulang tahun Aldo memang di rayakan dirumahnya. Maklum anak tunggal, so minta apa aja pasti dituruti. Shasa yang sedari tadi sudah bersiap kepesta Aldo itu, menyempatkan diri untuk membuka internet.
“Tuh, anak ngomong apa ya? Coba aku cari deh.” Shasa masih penasaran dengan arti dari Liebst du mich.
“ Nah ini dia…. Ich liebe dich, artinya aku cinta kamu. Liebst du mich? Artinya (Apakah) kamu mencintaiku?. WHAT?????... kuharap tuh anak nggak ngomong beneran! Bisa bubar dong….” Dengan perasaan tak menentu, Shasa pergi ke pesta Aldo.
“Heh, Putri Hutan, dari mana aja sih kamu? Ditungguin dari tadi ech baru keliatan batang idungnya sekarang. Kamu pamit sama temen-temen kamu dihutan dulu ya??”
“Diam kamu MSS. Nih kado buat kamu.” Sembari memberikan kadonya.
“Aku jadi terharu, kamu sempet juga ya beliin aku kado. Hehehe “
“Hmm… Iya. Ech… aku mau nanya, waktu kamu ngomong  “Liebst du mich?” kamu nggak beneran kan?”
“ kapan aku ngomong gitu?”
“ Aduh, pake acara lupa lagi. Bisa-bisa dia salah sangka nih” Gumam Shasa.” Nggak jadilah” ia segera pergi dari hadapan Aldo.
“ heh.. Putri Hutan, gue beneran ngomongnya.” Teriak Aldo sambil senyum-senyum.
“WHAT?? Nggak mungkin nd nggak boleh!!”
“kenapa?”
“Kamu tahu cerpen kita kan? “
“iya… “
“ Itu ceritaku, kamu dan teman dekatku.”
“APA????”
“Kamu telat lagi. Kita Hanya teman.”
Duerrrr…… hati Aldo hancur berkeping-keping.
Cerpen tugas mereka berisi, cerita seorang cewek yang jatuh hati pada sahabatnya. Tapi ia merasa sahabatnya itu selalu bersikap dingin padanya. Akhirnya cewek itu berpaling dari sahabatnya itu, tanpa memberitahu sahabatnya itu tentang perasaanya. Alhasil ia memiliki teman dekat yang sekaligus adalah sepupunya itu. Dan ternyata diam-diam sahabatnya itu juga menyukai cewek itu.
Semua tentang Jerman yang masih mempersatukan Shasa dan Aldo. Walaupun mereka masih menyimpan rasa suka mereka, tapi mereka tak mau menyakiti hati orang lain.
“Kata pertama yang aku dengar dari bahasa jerman mu adalah ICH LIEBE DICH” Gumam Aldo.

 TAMAT

No comments:

Post a Comment