Saturday, July 7, 2012

Contoh Proposal Penelitian IPA


PROPOSAL PENELITIAN

“FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI PADA LANSIA”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Angka kejadian hipertensi pada lansia di Indonesia dari hasil survey kesehatan rumah tangga tahun 1995 di Jakarta, menunjukkan tekanan darah tinggi cukup tinggi yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga (Astawan, 2008). Di poli geriatri RSU Dr. Soetomo pada tahun 2005 jumlah kasus hipertensi pada lansia sebanyak 55,9%.
Dilihat dari beberapa faktor dominan penyebab hipertensi, faktor kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit hipertensi. Semakin besar massa tubuh, maka semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan kejaringan tubuh. Berarti volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, sehingga akan memberi tekanan lebih besar ke dinding arteri. Selain itu, kelebihan berat badan dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung dan mengakibatkan meningkatnya tekanan darah. Faktor keturunan menunjukkan, jika kedua orang tua kita menderita hipertensi, kemungkinan kita terkena penyakit ini sebesar 60 %. Penelitian ini menunjukkan ada faktor gen keturunan yang berperan. Dari faktor penambahan usia ditemukan adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon. Faktor kebiasaan minum kopi di dapatkan dari satu cangkir kopi mengandung 75 – 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg. Dari faktor kebiasaan merokok terdapat zat kimia dalam tembakau yang dapat merusak dinding arteri sehingga lebih rentan terhadap penumpukan plak. Zat nikotin dalam tembakau dapat membuat kerja jantung lebih keras karena terjadi penyempitan pembuluh darah sementara yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Dari faktor konsumsi garam berlebih, terdapat kadar natrium klorida yang tinggi. Natrium klorida merupakan 2 komponen mineral yang sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa, transmisi syaraf, serta kontraksi otot. Di dalam tubuh natrium klorida yang tinggi akan mengikat komponen – komponen cairan, dan harus dicairkan sebelum tubuh dapat menanganinya. Selain itu, natrium klorida yang berkadar tinggi akan ditimbun oleh ginjal. Untuk pengeluarannya ginjal harus bekerja sangat berat, dan kemungkinan ginjal kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal. Hal ini membuat seseorang menderita hipertensi. Dari faktor kurang tidur dapat memicu masalah darah tinggi. Hal ini terjadi tekanan darah secara alami akan turun selama tidur. Dari faktor kurangnya serat, dapat berisiko terjadinya penyakit hipertensi, karena makanan berserat dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tubuh yang kekurangan serat akibatnya kolesterol akan tinggi yang dapat membentuk plak dalam arteri dan menyempit, akhirnya dapat meningkatkan darah menjadi tinggi.

1.2 Rumusan Masalah :
Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan:
1.        Faktor  apa sajakah yang melatarbelakangi penyakit hipertensi pada lansia?
2.        Bagaimana pengaruh berat badan, keturunan, konsumsi rokok dan kopi, konsumsi garam, kurang nya waktu tidur dengan penyakit hipertensi?
3.        Bagaimana tindakan dari pihak kesehatan masyarakat setempat dalam mencegah penyakit Hipertensi pada lansia?
4.       Bagaimana tindakan dari pihak keluarga dan penderita itu sendiri dalam menjaga kesehatan dan mengobati hipertensi?
5.       Apakah masih digunakan obat tradisional dalam pengobatan hipertensi?

1.3   Tujuan Penulisan :
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.       Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang melatar belakangi penyakit hipertensi pada lansia.
2.       Untuk mengetahui dan menganalisis keterkaitan berat badan, keturunan dan konsumsi garam berlebih dengan penyakit hipertensi pada lansia.
3.       Untuk mengetahui, menganalisis dan mempelajari tindakan-tindakan yang seharusnya diberikan pada penderita hipertensi lansia tersebut
4.       Untuk mengetahui dan menganalisis tindakan yang dilakukan oleh pihak keluarga penderita dan penderita itu sendiri dalam menjaga kestabilan kesehatannya.
5.       Untuk mengetahui, menganalisis penggunaan obat tradisional dalam mengobati penyakit hipertensi pada lansia

1.4   Manfaat Penulisan :
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan proposal ini antara lain :
1.  Bagi peneliti   :
a.    Mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai penyebab penyakit hipertensi pada Lansia.
b.    Mengetahui dan menerapkan hidup sehat dan berusaha menghindari penyakit hipertensi
2. Bagi pembaca :
a.    Pembaca mendapat wawasan yang lebih mengenai Penyakit hipertensi.
b.    Pembaca dapat mengetahui penyebab-penyebab dari timbulnya penyakit hipertensi.
c.     Pembaca dapat menjaga dirinya dari penyakit hipertensi.
3. Bagi akademis
Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Kebidanan, Keperawatan dan Ahli Gizi sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahami seluk beluk dari penyakit Hipertensi.
4. Bagi implementasi atau praktik.
Penelitian ini memfokuskan kepada Puskesmas sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan para dokter, bidan, dan perawat yang bertanggujawab dalam penanganan kesehatan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan keputusan.









BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1   Pembatasan Istilah

2.1.1         Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatantekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
2.1.2         Hormon
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
2.1.3        Kafein
Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi.
2.1.4        Plak
Karang gigi (Plak) adalah kerak bakteri yang berupa lapisan tidak berwarna dan lengket (kadang mengeras) yang terbentuk diantara pertemuan gigi dengan gusi. Plak ini menyebabkan pembusukan dan penyakit pada gusi. Karang gigi biasanya berkembang dari plak gigi yang dibiarkan menempel pada tepi gusi. Pada umumnya Karang gigi terletak di tepi gusi (supragingival), bisa juga masuk ke celah antara gigi dan gusi (subgingival). Biasanya seperti karang berwarna putih-kuning sampai ada yang kuning kehijauan
2.1.5        Zat Nikotin
Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
2.1.6        Kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol](bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atomkarbon.
2.1.7        Arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigendan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnyaarterosklerosis
2.2          Dasar Teori

2.2.1                    Sekilas Mengenai Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi didefinisikan sebagai suatu kondisi dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg. Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. 
Hipertensi primer atau esensial artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas. Hipertensi jenis ini merupakan 90% kasus hipertensi yang banyak terjadi di masyarakat. Golongan kedua adalah hipertensi sekunder yang penyebabnya telah pasti, misalnya ginjal yag tidak berfungsi sebagaimana mestinya, pemakaian oral kontrasepsi, dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah (Purwati, 2002). Hipertensi jenis ini terjadi pada 5% kasus yang terjadi di masyarakat. 
Faktor risiko adalah suatu kemungkinan, bahaya, kerugian atau akibat yang kurang menyenangkan. Faktor-faktor yang memudahkan sesorang terkena hipertensi, yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol. Faktor yang tidak dapat dikontrol atau yang tidak dapat diubah terdiri dari : Riwayat keluarga, Jenis kelamin dan Umur. Sedangkan faktor yang dapat dikontrol atau yang dapat diubah terdiri dari: Gaya Hidup, Preferensi Terhadap Makanan, Lemak dan Risiko Penyakit Kardiovaskular, Kebiasaan Minum Alkohol, Kebiasaan merokok, Konsumsi garam berlebih dan Obesitas.
Upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara menghindari faktor-faktor pemicu timbulnya penyakit tersebut. Sedangkan cara penanggulangan atau cara mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara medis yaitu pengobatan dan secara non medis yaitu gaya hidup dan diet. Upaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya dengan mengurangi konsumsi lemak melalui diet rendah lemak, dan diet rendah garam, dan diet rendah kalori (bila obesitas). Makanan berlemak dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jenis lemak yang berbahaya terhadap peningkatan tekanan darah adalah jenis lemak jenuh yang terdapat pada bahan pangan hewani. Bahan Makanan yang tidak boleh diberikan pada penderita hipertensi yaitu :
1)Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda
2)Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, dsb. 
3)Kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang dimasak dengan garam dapur,
4)Sayuran yang diawetkan dengan garam dapur.
2.2.2                  Pengertian
        Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatantekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
2.2.3                  Efek Samping Hipertensi
1.        Sakit kepala, pegal-pegal, perasaan tidak nyaman di tengkuk, perasaan berputar/ingin jatuh, berdebar-debar, detak jantung yang cepat, telinga berdenging. 
2.       Gagal jantung, karena jantung bekerja lebih keras sehingga otot jantung membesar 
3.        Berkembangnya plak lemak dalam dinding pembuluh darah (atherosclerosis) dan plak garam-garaman  (arteriosclerosis) 
4.        Atherosclerosis dan arteriosclerosis menyebabkan sumbatan aliran darah, sehingga meningkatkan potensi  kebocoran pembuluh darah. Sumbatan di pembuluh nadi leher dapat menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke sel-sel otak. Apabila otak mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu tertentu dapat   menimbulkan matinya sel-sel saraf otak (stroke iskhemik). 
5.        Pecahnya pembuluh darah kapiler di otak menyebabkan pendarahan, sehingga sel-sel saraf dapat mati.  Penyakit ini disebut stroke hemoragik (stroke pendarahan). Stroke pendarahan sering menimbulkan   kematian mendadak. 
 Tabel resiko stroke karena hipertensi.
Tekanan Darah Diatol
(mmHg)
Resiko Stroke Primer
75
0,5 X
84
0,75 X
92
1,5 X
100
3,5 X
105
8,0 X
6.       Pecahnya pembuluh darah menyebabkan matinya beberapa organ sehingga terjadi kelumpuhan.   Lumpuh separuh badan sering terjadi pada penderita stroke. 
7.       Pecahnya pembuluh darah tajuk di jantung, menyebabkan matinya sebagian sel otot jantung. Hipertensi menyebabkan resiko gagal jantung 6 X lebih besar dari orang yang tekanan darahnya normal. 
8.        Pecahnya pembuluh darah ginjal menyebabkan pendarahan pada ginjal dan terjadi gagal ginjal 
9.       Pecahnya pembuluh darah retina menyebabkan pandangan mata menjadi kabur bahkan bisa buta. 
10.   Bersamaan dengan hipertensi akan mengalami kencing manis (Diabetes mellitus), hiperfungsi kelenjar  tiroid (hyperthyroid), rematik, serta meningkatnya kadar lemak (hyperlipidemia) 

2.3          Hipotesis
Sebelum mengadakan penelitian dalam karya tulis ilmiah ini penulis memberikan hipotesis atas permasalahan yang akan diungkap dalam proposal penelitian ini. Hipotesis tersebut adalah faktor penyebab penyakit hipertensi adalah faktor berat badan, keturunan, konsumsi kopi dan rokok, konsumsi garam berlebih dan kurangnya waktu tidur.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1          Metode Penulisan
Metode penelitian yang penulis gunakan untuk penelitian adalah pendekatan diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk katakata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif bertolak dari  filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta
Pendekatan yang kedua yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Menurut Isac dan Michael tujuan yang hendak dicapai oleh pendekatan ini adalah mengungkapkan realitas secara apa adanya (Rustono 1998: 105). Berkaitan dengan topik penelitian ini, realitas yang akan diungkap adalah faktor yang melatarbelakangi penyakit hipertensi pada lansia.

3.2          Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan diselenggarakan di Puskesmas 1 Gatak yang beralamat lengkap di Blimbing, Blimbing, Gatak, Sukoharjo.
Secara lebih jelas, jadwal dan tempat penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
No
Waktu
Kegiatan
Keterangan
1
April 2012
Membuat rancangan
Di rumah peneliti
2
April 2012                  
Mencari literatur
Perpustakaan dan internet
3
Mei 2012
Pengajuan proposal kepada Puskesmas 1 Gatak
Puskemas 1 Gatak
4
Mei 2012
Pengumpulan data pasien hipertensi tahun 2007-2011
Puskesmas 1 Gatak
5
Mei 2012
Wawancara dengan penderita hipertensi
Di rumah warga yang menderita hipertensi
6
Mei  2012
Penyusunan data / Penyusunan Karya tulis
Di SMA N 1 Sukoharjo
7
Juni 2012
Konsultasi
Di SMA N 1 Sukoharjo
8
Juni 2012
Editing
Di rumah peneliti
9
Juni 2012
Pengumpulan karya tulis
Di SMA N 1 Sukoharjo

3.3          Subyek dan Obyek
Subyek penelitian ini adalah faktor yang melatar belakangi penyakit hipertensi. Sedang obyek penelitian ini adalah pasien yang menderita penyakit hipertensi khususnya lansia.

3.4          Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menderita hipertensi. Sedang sampel dalam penelitian ini adalah pasien lansia yang sudah lama menderita hipertensi (10 tahun)
Penentuan sampel (sampling) dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Maksudnya, sampel ditentukan dengan cara memilih dengan cermat sejumlah pasien yang sudah lama menderita penyaki hipertensi.

3.5          Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah :
1.       Variabel Bebas          : penderita hipertensi.
2.       Variabel Terikat        : faktor penyebab penyakit hipertensi.
3.       Variabel Kontrol       :pola makan, kesehatan.

3.6          Alat dan Bahan

1.       Alat dan Bahan
Kertas 
Bolpoint
Penggaris
Data pasien tahun 2007 sampai 2011
3.7          Cara Kerja

3.7.1          Pengumpulan data pasien
1.       Mengajukan proposal ke puskesmas 1 Gatak
2.       Pengambilan data pasien 2007 sampai 2011
3.       Menganalisis data pasien

3.7.2          Pengecekan dan wawancara
1.       Mendata pasien yang lama menderita hipertensi
2.       Bersilaturahmi dan berwawancara kepada pasien-pasien dengan mengunjungi rumah
3.       Mencatat hasil wawancara
4.       Menganalisis hasil wawancara
5.       Membuat kesimpulan

3.8          Teknik Pengumpulan Data

1.         Analisis data

Peneliti menggunakan teknik analisis data dari data yang diterima dari biro administrasi Puskesmas 1 Gatak yang berisi daftar pasien yang menderita penyakit hipertensi dan pernah berobat di Puskesmas 1 Gatak.
2.         Wawancara

Penulis melakukan kegiatan wawancara yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau pendapat tentang kebiasaan penderita mulai dari pola tidur, silsilah keturunan yang menderita hipertensi, pola konsumsi garam dan kopi dan lain sebagainya. Wawancara ini diharapkan mendapatkan informasi mengenai penyebab dari hipertensi dari masing-masing penderita.
3.         Kepustakaan

Penulis melakukan metode kepustakaan yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan tentang faktor yang melatar belakangi penyakit hipertensi pada lansia.

3.9          Metode Analisis Data

a.         Koding

Koding dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk menyeragamkan penafsiran responden yang berbeda-beda dari satu pertanyaan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu memudahkan dalam menganalisa data. Dalam hal ini dilakukan klasifikasi dengan tanda tertentu, lazimya dalam bentuk angka dan kata-kata.

b.         Tabulasi

Tabulasi merupakan langkah selanjutnya setelah pengkodingan dilakukan. Tabulasi yang dibuat dapat berupa tabulasi silang dan tabulasi satu arah (Koentjaraningrat, 1986: 224). Dalam penelitian ini menggunakan tabulasi satu arah.
DAFTAR PUSTAKA


1 comment:

  1. Terimakasih kak sudah berbagi ilmu dan sekaligus contoh proposal penelitian, semoga juga bermanfaat untuk yang lainnya.

    ReplyDelete